Friday, May 18, 2007

Sebagian Sebab-sebab Kemenangan

Pada waktu Umar bin Khattab mengirimkan utusan di bawah pimpinan Sa’ad bin Abdi Waqqash untuk menakhlukkan Parsi, belaiau menulis pesan yang isinya sebagai berikut:

1. Takwa kepada Allah

Selain itu, aku perintahakan kepadamu dan semua tentara yang ikut bersamamu untuk bertakwa kepada Allah dalam keadaan bagaimanapun juga, sebab takwa adalah senjata yang paling ampuh untuk menakhlukkan musuh serta siasat perang yang paling hebat.

2. Meninggalkan segala bentuk perbuatan maksiat

Aku perintahkan pula kepadamu dan orang-orang yang ikut bersamamu, agar menjaga diri dari perbuataan maksiat, agar lebih cermata daripada menjaga serangan musuh karena dosa-dosa para tentara itu lebih menakutkan mereka sendiri daripada musuhnya. Kemenangan kaum muslim itu akibat perbuatan maksiat musuhnya. Andaikata mereka tidak berbuat maksiat pasti orang-orang Islam tidak mempunyai kekuatan, sebab jumlah kekuatan serta perbekalan mereka tidak sebanyak dan sekuat musuh mereka.

3. Mohon Pertolongan kepada Allah

Memohonlah kamu kepada Allah untuk kemenanganmu sert selamat dari godaan maksiat sebagaimana kamu memohon kemenangan terhadap musuhmu dan mohonlah kepada Allah baik untuk kita maupun untuk kamu sendiri.

Hal-hal yang Menggugurkan Islam

Di dalam agama Iskam ada hal-hal yang dapat menggugurkan ke-Islaman seseorang apabila ia mengerjakannya. Ia juga berarti melakukan perbuatan syirik yang menghilangka pahala amal dan akan kekal di neraka. Allah tidak akan mengampuni dosanya kecuali ia bertaubat. Hal-hal tersebut adalah :

  1. Syirik Akbar, inilah masalah yang paling besar yang dapat menggugurkan Islam. Syirik akbar yaitu beribadah kepada selain Allah, seperti berdoa kepada parta nabi, para wali yang sudah wafatatau kepad orang hidup yang tidak hadir dan minta pertolongan dari mereka. Ini berdasarkan hadits nabi SAW, “Doa itu adalah ibadah”. (Riwayat Turmudzi)

Ibadah kepada selain Allah adalah syirik. Begitu pula menyembelih hewan dengan menyebut para nabi dan wali.Demikian pula melakukan nazar untuk selain Allah, karena bernazar itu merupakan ibadah yang hanya ditujukan kepada Allah. Tawaf di sekeliling kuburan dengan niat ibadah juga tidak boleh karena tawaf khusus dilakukan di Ka’bah.

  1. Tawakal dan berserah diri kepada selain Allah

  2. Ruku dan sujud dengan niat memulyakan raja-raja atau para pemimpin baik yanfg masih hidup maupun yang sudah mati, kecuali uyang melakukan itu tidak tahu.

  3. Mengingkari atau tidak percaya kepada salah satu rukun dari rukun-rukun Islam seperti shalat, zakat, puasa dan haji. Begitu pula mengingkari salah satu rukun dari rukun-rukun iman yaitu iman kepada Allah, kepada Malaikat, kepada kitab Allah, kepada Rasul Allah, kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk.

  4. Membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam, baik yang menyangkut masalah Ibadah, muamalah, ekonomi atau akhlak.

  5. Mengejek ayat Al-Quran, hadits shaheh atau hukum Islam.

  6. Mengingkari Al-Quran, meskipun sedikit saja, atau hadits shaheh. Ini dapat menyebabkan murtad apabila yang bersangkutan tahu dan sengaja melakukannya.

  7. Tidak sopan terhadap terhadap Rasulullah SAW, mengkritik keadaannya atau perbuatannya.

  8. Tidak percaya atau mengingkari adanya Allah atau salah satu dari nama-namaNya, sifat-sifatNya atau perbuatan-perbuatanNya yang sudah diterapkan dalam Quran dan Hadits shaheh.

  9. Tidak percaya kepada semua rasul yang diutus oleh Allah untuk memberikan petunjuk kepada manusia atau mengurangi jumlah mereka

  10. Menetapkan hukum dengan selain hukum Allah, meyakini bahwa hukum Allah tidak dapat ditetapkan, atau membolehkan untuk menetapkan hokum selain hukum Allah.

  11. Mencari atau meminta ditetapkan dengan selain hukum Islam, tidak rela atau menolak hukum Islamatau tidak puas dengan ketetapan hukum Islam.

  12. Memberikan hak membuat undang-undang dan hukum kepada selain Allah seperti kediktatoran atau sistem yang lain di mana mereka membolehkan untuk menentukan hukum yang bertentangan dengan hukum Allah.

  13. Mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah atau menghalalkan sesuatu yang diharamkanNya, seperti ulama yang menghalalkan riba.

  14. Percaya terhadap ajaran-ajaran yang merusak Islam seperti komunisme Fremasonry Yahudi, Sosialisme, Marxisme, Sekularisme, Nasionalisme yang beranggapan bahwa orang arab non muslim lebih tinggi derajatnya dari oaring non Arab yang muslim.

  15. Mencaci Tuhan, menjelekkan Rasulullah SAW atau menutuk Islam adalah perbuatan yang dapat menyebabkan kafir.

  16. Merasa kesal dengan keesaan Allah dan tidak mau maminta tolong kepadaNya saja. Begitu pula sebaliknya merasa gembira apabila berdoa kepada para rasul atau wali-wali, baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati atau yang masih hidup tetapi tidak hadir di tempat dan minta tolong kepada mereka.

  17. Mengubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain.

  18. Membantu orang Yahudi atau Nasraniatau komunis serta bahu-membahu dengan mereka dalam melawan orang Islam.

  19. Tidak mau mengkafirkan orang komunis yang tidak percaya kepada Tuhan, atau orang Yahudi dan Nasrani yang tidak percaya kepada nabi Muhammad SAW, sedang Allah sendiri telah mengkafirkan mereka.

  20. Berpendapat bahwa agama terpisah dan negara dan bahwa Islam tidak mempunyai teori politik, sebab pendapat ini bertentangkan dengan Q uran dan Hadits.

  21. Berpendapat bahwa Allah menyerahkan kunci-kunci semua urusan kepada tokoh-tokoh wali, karena hal ini bertentangan dengan firman Allah.



Di Antara akhlak Rasulullah SAW

Rasulullah SAW menjaga tetangganya dan menghormati tamunya, waktunya tidak pernah berlalu tanpa beramal untuk Allah atau mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, cinta optimisme dan benci kepada pesimisme, jika ada dua pilihan maka beliau memilih yang teringan di antara keduanya selama tidak merupakan dosa, senang menolonh orang yang membutuhkan dan membantu orang yang teraniaya

Akhlak Rasulullah SAW adalah al-Qur’an, murka karena murkanya dan rela karena kerelaannya. Tidak dendam dan marah kepada jiwanya kecuali jika melakukan hal-hal yang yang diharamkan Allah sehingga kemarahannya karena Allah.

Rasulullah SAW merupakan orang yang paling benar lahjahnya, paling memenuhi tanggung jawabnya, paling lembut perangainya, paling mulia pergaulannya, lebih pemalu dari perawan dalam pingitan, rendah hati dan selalu berpikir,tidak keji dan pengutuk, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi membalasnya dengan memberi maafdan jabat tangan,barang siapa meminta sesuatu kebutuhan tidak pernah ditolak kecuali dipenuhi kebutuhannya atau dengan kata-kata yang halus dan tidak dengan hati yang kasar dan sikap keras, tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali jika bertentangan dengan kebenaran sehingga memotong pembicaraannya dengan larangan atau berdiri, tidak menganggap bohong kepada seseorang, tidak dengki kepadanya dan tidak memintanya untuk bersumpah.

Rasulullah SAW juga senang kepada sahabat-sahabatnya, bermusyawarah denagn mereka dan memeriksa mereka, barang siapa sakit dikunjunginya, barang siapa tidak hadir diundangnya dan barang siapa meninggal dunia didoakannya serta menerima alasan orang yang uzur kepadanya. Baginya, orang yang kuat dan orang yang lemah mempunyai hak yang sama. Beliau juga berbicara yang jika orang menghitung pembicaraanya tentu akan dapat menghitung karena kefasihan dan pelannya. Disamping itu, beliau juga bergurau dan tidak mengucapkan sesuatu kecuali kebenaran.

Awas Jangan Lewat di Depan Orang yang Sedang Sholat

Rasulullah SAW bersabda : “ Andaikata orang yang sedang berjalan di depan orang yang sedang shalat mengetahui apa dosanya, tentunya ia berhenti empat puluh dan out lebih baik baginya daripada lewat di depan orang tersebu”. Abu Nadhar berkata : saya tidak tahu apakah Rasulullah bersabda empat puluh hari atau bulan atau tahun.(Riwayat Bukhari).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa lewat di depan (di tempat bersujud) orang yang sedang shalat akan mendapatkan dosa dan ancaman, sehingga jika orang yang lewat tersebut mengetahui dosa yang akan ditanggung tentu ia akan berhenti empat puluh hari, bulan atau atahun.sedang jika ia lewat agak jauh dari tempat sujud orang tersebut maka tidak apa-apa, hal ini sesuai dengan pemahamanhadits di atas yang menyebutkan tempat meletakkan kedua tangan di waktu sujud.

Bagi ytang melaksanakan shalat hendaknya meletakkan tanda batas di depannya, sehingga orang yang lewat tahu dan tidak lewat di depannya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : Jika salah seorang diantara kamu shalat menghadap ke sesuatu yang membatasainya dari orang kemudian ada orang yang lewat di depannya hendaknya ia mencegah orang tersebut, sedang jika orang tersebut acuh, maka bunuhlah, karena sebenarnya orang tersebut adalah syetan.(Muttafaq Alaih)

Hadits Sahih yang diriwayatkan Bukhari dan yang memperingatkan lewat di depan orang yang shalat ini termasuk perbuatan serupa di Masjid Haram dan Masjid Rasul karena keumuman hadits tersebut, karena Rasulullah mengucapkan hadits tersebut di Mekkah dan Madinah. Dalilnya :

1. Bukhari menyebutkan dalam bukunya : “ Ibnu Umar pernah mencegah orang yang lewat di depannya ketika ia sedang melakukan tasyahud di Ka’bah, kemudian berkata ; jika ia tetap acuh kecuali jika engkau bunuh , maka bunuhlah”, Al-HafidzIbnu Hajar al-Asqalany dalam “Fathu-i-Bary” berkata : Peneyebutan “Ka’bah” secara khusus agar tidak terbayang bahwa melewati oarng shalat di Ka’bah diampuni karena ramai.

2. dalam kitab Bukhari disebutkan : dari Abu Juhaifah berkata bahwa Rasulullah bepergian kemudian shalat Dzuhur dan ashar dua rakaat di Bata’ (Mekkah) dan mendirikan tongkat berkepala besi di depannya.

Kesimpulan :

Melewati tempat sujud orang yang sedang shlat adalah haram dan mendapat dosa serta ancaman, jika orang yang shlat tersebut meletakkan tongkat/tabir di depannya, baik di tanah haram atau di tempat yang lain sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits sahih di atas.

Syair tentang Mati

Siapkan pundit-pundi bekalmu

Untuk masa yang pasti menantimu

Bila kematian datang menjemput-mu

Sampailah sudah batas hayat-mu

Tibalah saatnya kau bertaubat

Dari segala perilaku jahat

Hendaklah waspada wahai umat

Sebelum ajalmu dijemput malaikat

Di hari kiamat kau kan menyesal

Karena kau pergi tanpa bekal

Di tempat yang selalu dirundung sial

Peristiwa yang menanti dibalik ajal

Tidaklah anda merasa kecewa

Sahabatmu yang senyum ceria

Karena bekal yang cukup tersedia

Sedang dirimu haus dahaga


Jangan Percaya Kepada Peramal

Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa bertanya kepada peramal atau ahli nujum, kemudian ia percaya apa yang dikatakannya, berarti ia telah mengingkari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad (Al-Quran).Hadits Shaheh riwayat Ahmad Haram hukumnya mempercayai ahli nujum, dukun peramal, tukang sihir, orang-orang yang mengaku mengetahui jiwa seseorang atau peristiwa-peristiwa yang lalu, yang tidak diketahui orang atau mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan dating. Sebab hal-hal tersebutitu adalah khusus Ilmu Allah saja. Allah berfirman : “ Dan Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam hati “ (Al-Hadid: 6)

Dan firmanNya pula :

“Katakanlah : Tidak ada siapapun yang di langit dan yang di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.” (An-Nahl:65)

Apa yang dikatakan oleh peramal itu sebenarnya hanyalah dugaan dan kebetulan saja. Umumnya tidak lebih dari dusta dari bisikan syetan dan tidak ada orang yang terbujuk kecuali orang yang kurang akalnya saja. Andaikat meraka mengetahui hal-hal yang ghaib, niscaya mereka akan mengambil harta yang tersimpan dalam perut bumi ini sehingga mereka tidak lagi menjadi orang fakir yang kerjanya mengelabuhi orang lain hanya sekedar mencari sesuap nasi denag cara yang batil.Kalau mereka benar-benar mengatahui hal-hal yang ghaib, maka beritahulah kami apa rahasia-rahasia Yahudi sehingga dapat ditumbangkan.


Jangan Bersumpah dengan Selain Allah

Rasulullah bersabda : “Barang siapa bersumpah dengan selai Allhah maka ia telah menjadi musyrik(Hadits shaheh Riwayat Imam Ahmad). Dan : barang siapa yang mau bersumpah maka bersumpahlah dengan nama Allah atau diam saja.” (Muttafaq alaih)

Apabila kamu hendak bersumpah maka bersumpahlah dengan nama Allah atau denga sifatNya, karena sumpah itu mengandung pengagungan hanya untuk Allah saja. Oleh karena itu tidak boleh bersumpah denga Nabi atau ka’bah atau kewajiban seperti puasa, salat, zakat dan haji. Tidak boleh juga bersumpah dengan menyebut nama keturunan seperti anak, ayah, tanggungan dan makhluk lain. Waspadalah terhadap sumpah yang bohong dan janganlah memperbanyak sumpah meskipun kamu benar